Oleh:

Gineung Patridhina
Staff HR & Adm | Relawan Pengajar
Rombel 16: SDN Makmurjaya 3  |  Kec. Jayakerta  | Kab. Karawang
11 April 2016





Navy teh naon, Kak?” aihhh gemesin banget anak ini. 

Cletukan diatas berawal dari saya yang sok anti mainstream minta adik-adik SDN Makmurjaya 3 kelas V dan VI menyanyikan lagu Balonku. Liriknya saya ganti, hihi *maaf ya Pak Kasur*. Yang normalnya lagu Balonku balonnya ada 5, saya minta ada 7, saya tambahin warnanya jadi nila dan jingga, dan yang meletus bukan balon hijau tapi warna jingga *kasian balon hijau meletus mulu hiks*. Eksperimen pertama berhasil, sampai jumlah balonnya bertambah terus dan terus. Sampai akhirnya mereka mengusulkan agar balonnya ada 20.

Nah loh!



Lirik modifikasi 20 warna balon

♪♪ 
Balonku ada dua puluh
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru

(“Kak, itu teh balonnya ada 6 bukan 5”. Jadi sama si adik merah muda dihitung 2 warna. Akhirnya saya jelasin merah itu warna utamanya, muda itu sifat dari warna merahnya. Gampangnya disebut pink ^^ )

♪♪ 
Putih, coklat, ungu, jingga, nila
Merah, abu-abu 

(Hiyaloh abu-abu padal sama kaya kelabu tapi saya iyain aja pas itu. Baru sadar pas nulis ini)

♪♪ 
Oranye, hitam, navy

(“Navy teh naon, Kak?”. 
"Ituloh dek, yang lembek yang kalau ditinggalin rasanya sakit."
"Itu mah H-A-T-I  kak!"
Jauhhhhh, garing pun, baperan pulak! Dasar cewek! Pasti jomblo!)

♪♪ 
Biru muda, hijau tua, coklat muda, coklat tua, ungu muda

(Mereka mulai keabisan akal)

♪♪ 
Meletus balon hijau muda, duarrrrrrrrrrrr

(Tetep diskriminasi ke warna hijau)

♪♪ 
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal sembilan belas
Kupegang erat-erat

Lagu diatas adalah ice breaking ketika saya rasa, mereka mulai bosan dengan materi saya. 


----------------------------------------------------------


Singkatnya Senin kemarin saya dan kakak-kakak Kelas Inspirasi Karawang rombongan belajar 16 datang ke Jayakerta, Karawang. Dekat dengan Rengasdengklok. Ngapain? Nyari akang kasep, eh, anu kak memberi inspirasi melalui profesi. Saya yang berprofesi sebagai staff HR & Adm di Contact Center PLN 123 site Jakarta. Awalnya agak bingung menyampaikan seperti apa profesi saya. Saya mulai dengan menginformasikan tugas-tugas rutin saya, dilanjut dengan bagaimana energi listrik bisa sampai ke rumah mereka, pentingnya listrik, edukasi hemat listrik dan yang terakhir saya coba untuk mensimulasikan bagaimana percakapan agen dan pelanggan kalau lagi complain ke PLN123. 

Ada satu anak favorit saya, namanya Irfan. Sebelumnya dia jadi petugas pembawa teks Pancasila yang super pemberani pas upacara bendera. Dia maju kedepan dan mau mencoba menjadi agen PLN123. Saya sengaja menyiapkan kertas lengkap dengan gambar-gambar lucu dan teks percakapan pelanggan dan agent.


Agen Irfan : "PLN123, Selamat Pagi dengan Irfan bisa dibantu?"
Saya : "Bisa Mas, duh mas sekolah saya lampunya mati nih. Panas banget."
Agen Irfan : "Mohon maaf dengan Ibu siapa saat ini saya berbicara?"
Saya : "Saya dengan Nikita Willy, Mas."

(Kemudian mereka nyorakin saya, agak sedih gitu ternyata saya kalah kece sama Nikita Willy)

Agen Irfan : "Mohon dibantu Ibu Nikita, alamat padamnya dimana?"
Saya : "Di SDN Makmurjaya 3, Desa Krajan, Kecamatan Jayakerta Mas."
Agen Irfan : "Mohon maaf atas ketidaknyamanannya Ibu, saat ini padam di wilayah tersebut dikarenakan ada gangguan pada gardu induk kami. Diupayakan segera dinormalkan kembali.
Saya : "Terus nyalanya kapan Mas?"
Agen Irfan : "Jam 13.00"
Saya : "Jam 13.00 itu kapan Mas?"
Agen Irfan : "Jam 1 Bu"
Saya : "Jam 1 kapan Mas?"
Agen Irfan : "Jam 1 malam Bu. Ehh, siang deh "

(Hiyaaaaahhh, dia mulai grogi, mungkin terpesona sama teteh gurunya)



----------------------------------------------------------


Setelahnya, di 10 menit terakhir saya ajak mereka untuk main tebak profesi. 
"Coba tebak ya, profesi apa ini"

(Saya menulis 17 garis huruf sebagai clue pada papan tulis)


_  _  _  _  _  _  _  _  _  _   _  _  _  _  _  _  _

"Tugasnya membantu Presiden, lohhh. Kerjanya di kementerian gitu dek. Ada hubungannya sama sekolah."

M E N T E R I P E R S E K O L A H A N, kakkkkkkkk~

Akkkkkkk tidakkkk ~

"Kakak kasih tau ya. Jawabannya adalah..."

M E N T E R I P E N D I D I K A N 

(sengaja gak saya tulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karena khawatir mereka sulit nebak)

"Adik-adik tau siapa Menteri Pendidikan sekarang?"
"Kamu tau teu? Ihsss siapa ya siapa ya? Abdi teh gak tau."

(sembari bisik-bisik)

"Siapa atuh Kak?"

Nuhun pisan Bapak Anies Baswedan ternyata adik-adik ini belum tau Bapak. Katanya mereka penasaran sama bapak, pengen bapak datang mengunjungi sekolah mereka. 






----------------------------------------------------------


SD yang wajarnya ada 6 ruang kelas, disini hanya ada 3 ruang kelas. 1 ruang kelas paling kanan diisi dengan ruang kepala sekolah yang disekat lemari dan rak buku bersebelahan dengan kelas IV. 1 ruang sebelahnya digunakan untuk ruang guru tanpa komputer yang disekat bersebelahan dengan ruang kelas V, dan 1 ruang paling kiri diisi dengan ruang kelas VI menjadi 1 dengan gudang. Sekolah ini tanpa mushola, toilet, UKS, dan perpustakaan. Untuk kelas 1, 2 dan 3 belajar di teras, belajar di lantai.





Saya sempat menanyakan, mereka mau minta apa misal Pak Menteri datang?

Dan ini jawaban mereka:

1. Minta uang, katanya untuk bangun sekolah jadi tingkat dua
2. Minta balon, untuk hias sekolah biar bagus
3. Minta AC, Karawang panas kak
4. Minta uang (lagi), buat jalan-jalan ke Jakarta lihat Monas.

Sebelum tulisan ini saya akhiri, saya ingin berterima kasih kepada ibu kepala sekolah SDN Makmurjaya 3 yang sudah memberikan penginapan gratis ke saya dan Disa, bapak ojek yang nganter dari Terminal Tanjung Pura ke Jayakerta yang udah ngasih tarif murah semurah ojek online di Jakarta, Pak Esa dan fasilitator kami Kak Rudi yang mau repot-repot jemput dari Rengasdengklok. Bapak ibu guru SDN Makmurjaya 3, kakak-kakak inspirator rombel 16 (kak Disa dan kak Nadia) yang sudah istiqomah sampai hari inspirasi, Kelas Inspirasi Karawang sebagai penyelenggara dan semua yang sudah mendukung kegiatan ini, termasuk kak Fredy.


“Misal sekolah ini teh gak dibangun gakpapa, jika memang nanti usia memakan bangunan ini, semoga tidak ada anak-anak yang menjadi korban tertimpa reruntuhan” – doa Ibu Kepala Sekolah




Lesson learned dari kegiatan ini bagi saya *semacam win-win solution*. Saya menginspirasi anak-anak dan saya juga yang malah mendapat inspirasi dari guru-guru SDN Makmurjaya 3.

“ Bercita-citalah yang baik, berprofesilah yang bermanfaat dan bukan untuk memperkaya diri sendiri. Tiga yang harus digenggam dalam berprofesi: kemampuan, manfaat dan pengabdian “.


----------------------------------------------------------


N.B: Biar nyambung sama judul postingan. SDN Makmurjaya 3 sudah 5 kali berturut-turut menjuarai lomba galasin tingkat kecamatan. Sekarang sedang berusaha mengalahkan juara kabupaten yang tiap tahun mewakili kabupaten Karawang di tingkat Nasional.