Oleh:

Dedeh Suherni
Staff HRD - PT Elegant Textile Industry Relawan Pengajar
Rombel 11: SDN Sukakerta 1 | Kec. Cilamaya Wetan Kab. Karawang
20 Februari 2017



"Luar Biasa....!"

Itu mungkin adalah kata yang bisa mewakili perasaan saya ketika menjadi relawan pengajar di Kelas Inspirasi Karawang. Buat yang masih belum tau apa itu Kelas Inspirasi,berikut saya jelaskan sedikit tentang Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi merupakan salah satu gerakan/program yang dilakukan secara sukarela oleh para profesional dari berbagai latar belakang profesi dimana para profesional tersebut akan mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar (SD) yang sudah ditentukan oleh relawan panitia. SD yang ditentukan oleh panitia biasanya adalah SD dengan fasilitas terbatas atau SD menengah ke bawah. Relawan pengajar diminta mengajarkan dan mengenalkan profesi mereka kepada anak- anak SD tersebut. Mengapa mengenalkan profesi kepada anak-anak? Hal ini untuk membuka paradigma anak-anak tersebut bahwa selain menjadi dokter, guru atau polisi masih banyak profesi lain yang menyenangkan diluar sana dan profesi tersebut bisa mereka jadikan pilihan kelak ketika mereka dewasa nanti. Selain itu, nilai lain yang ingin ditanamkan melalui kelas inspirasi adalah semangat pantang menyerah pada diri anak-anak tersebut. Seberapa besarpun cita-cita mereka, mau jadi apapun mereka nanti, jangan pernah padam semangatnya dalam menggapai semua yang mereka impikan.

Ketika mendaftar via online pada website Kelas Inspirasi Karawang, jujur saya tidak berharap banyak untuk diterima sebagai relawan karena melihat persyaratannya aja minimal harus sudah bekerja selama 2 tahun, sedangkan saya bekerja baru 1 tahun. Namun saya punya rasa penasaran yang besar untuk mencobanya. Keetika pada hari pengumuman, saya melihat ternyata nama saya tercatat bersama relawan lainnya. Jujur ada rasa tidak percaya. Senang dan sekaligus minder karena melihat profesi rekan-rekan relawan lain yang keren-keren. "Sedangkan saya mah apa atuh? Cuma anak kemarin sore yang baru nyobain dunia kerja."

Ketika hari briefing, tepatnya dua minggu sebelum Hari Inspirasi, seluruh relawan dikumpulkan disalah satu sekolah di kota Karawang. Saat itu, saya masuk dalam rombel 11 untuk mengajar di SDN Sukakerta 1. Pada hari briefing tersebut, hanya beberapa relawan rombel 11 yang datang. Setelah dilakukan diskusi, ternyata saya dipilih sebagai ketua kelompok. Agak berat memang karena saya belum berpengalaman dan masih nge-blank Kelas Inspirasi itu seperti apa. Jadi saya takut tidak bisa mengakomodir masukan dan pendapat dari teman-teman relawan lainnya yang memang belum bertemu secara langsung. Untung fasilitator kami sudah sangat berpengalaman sehingga dengan sigap membantu sampai dengan Hari Inspirasi. Makasih banyak kakak Rani yang selalu ingetin saya dan telponin saya tiap hari :D. Makasih juga buat kakak Ina yang dengan setia mendampingi kakak Rani.
#eehhh :P

Dengan inisiatifnya kak Rani, seluruh relawan dikumpulkan dalam satu group WA sebagai media kami untuk saling berinteraksi. Dari group WA tersebut kami mulai saling mengenal satu sama lain. Ah, saya sungguh beruntung bisa berada di rombel 11 bersama orang-orang hebat. Walaupun kelompok kami mayoritas masih pada mengganjil, tapi rasa pedulinya terhadap anak-anak sangat tinggi, bersyukur bisa di pertemukan dengan pemuda-pemuda hebat yang peduli dengan pendidikan anak bangsa. I adore all of you guys. :*

Seminggu sebelum Hari Inspirasi kami melakukan survei lokasi. Alhamdulillah lokasi sekolah kami tidak terlalu sulit untuk dijangkau seperti sekolah kelompok lain dan kami juga diizinkan untuk menginap di gedung baru sekolah tersebut. Setelah survei sekolah, kami penasaran ingin melihat pantai yang berada di dekat lokasi, "Wooww......Amazing." Saya yang asli Karawang aja ga tau ternyata Karawang itu luas dan merupakan pengekspor rajungan ke beberapa negara di dunia tapi sayangnya jalan menuju kesana masih banyak yang rusak dan sinyal pun masih agak sulit untuk kami dapatkan. Tapi walau begitu kami tetap menikmati rajungan Cilamaya dengan di sponsori oleh kakak Ronald (salah satu relawan pengajar di kelompok kami). :D

Sehari sebelum Hari Inspirasi, kami memutuskan untuk menginap di SDN Sukakerta 1 (lokasi sekolah kami). Hampir semua relawan kelompok kami ikut menginap. Karena malam harinya kami berencana akan mematangkan semua hal guna mensukseskan berlangsungnya kegiatan esok hari. Sayangnya ada satu orang relawan yang mengundurkan diri karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga kami terpaksa untuk mengatur ulang jadwal mengajar para relawan pengajar. Setelah itu, kami mempersiapkan seluruh pernak pernik untuk memeriahkan acara esok hari. Adapun yang kami siapkan mulai dari name tag untuk anak-anak yang kami buat seperti mahkota raja & ratu, latihan flashmob serta persiapan untuk membuat pohon cita-cita. Dimana nanti anak-anak akan menuliskan nama dan cita-citanya pada daun yang sudah kami design di pohon cita-cita tersebut. Ah, untung rekan-rekan relawan di rombel 11 banyak yang sudah berpengalaman jadi dengan pengalamannya masing-masing semua persiapan berjalan lancar.

Akhirnya Hari Inspirasi itu tiba juga, ini merupakan pengalaman pertama bagi saya untuk mengajar anak SD dan dengan persiapan yang ala kadarnya karena jujur saya masih bingung bagaimana menjelaskan pekerjaan saya sebagai Staff HRD kepada anak-anak SD tersebut. Saya mendapatkan jatah mengajar sebanyak dua kali yaitu dikelas empat, lalu kelas satu. Tapi jadwal yang kami buat tidak berjalan sesuai rencana karena pihak sekolah meminta kelas 1 pulang lebih cepat. Jadi saya ganti mengajar di kelas 3 karena pada jam itu tidak ada inspirator yang mengajar di kelas 3. Oh ya sebagai gambaran, SDN Sukakerta 1 hanya terdiri dari enam ruang kelas dengan jumlah siswa 106 orang.

Pada Hari Inspirasi, setelah saya dan relawan lainnya memperkenalkan diri di seluruh hadapan anak-anak SD di lapangan, kami pun tidak lupa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya (untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme). Ketika kami menyanyikan lagu Indonesia Raya, hujan pun ikut mengiringi lagu yang kami nyanyikan. Setelah selesai, kami langsung masuk ke ruangan masing-masing karena hujan semakin deras dan lapangan sekolah pun tergenang air sampai mata kaki.
      
Pertama mengajar saya mendapat jatah di kelas 4. Dengan semangat saya menyapa anak-anak ketika memasuki ruang kelas. Saya percaya bahwa dengan semangat dan keceriaan bisa memberikan energi positif dan merupakan awal yang baik untuk memulai proses mengajar. Pada menit-menit awal saya sangat gugup dalam menjelaskan profesi saya kepada anak-anak. Semangat mereka dalam menyimak dan memberikan interaksi membuat adrenalin saya terpacu. Dan luar biasa sambutan dari anak-anak tersebut. Dengan analogi yang bisa mereka cerna saya mencoba untuk menjelaskan profesi saya. Sayapun mengaitkan profesi saya sebagai  staff HRD dengan Guru. Ada nilai kejujuran dan selalu tekun belajar yang ingin saya tanamkan pada anak-anak tersebut. Di akhir sesi saya meminta beberapa anak untuk ikut bermain peran sebagai HRD dan calon karyawan, setelah itu menanyakan apa cita-cita mereka masing-masing. Hal yang membuat saya kagum adalah ada seorang anak yang memiliki cita-cita menjadi ustadz/guru ngaji. Ketika saya tanya, "Kenapa ingin jadi ustad?" Anak tersebut menjawab, "Ingin mengajarkan orang lain ngaji supaya selamat di akhirat." Saya terkagum, "Masyaaallah, mulia sekali cita-cita mu, Nak. Masih kecil tapi yang dipikirin udah kehidupan di akhirat. Semoga tercapai ya nak cita-cita mu." :)

Selanjutnya saya mengajar dikelas 3. Dengan metode yang sama saya mencoba untuk menjelaskan profesi saya kepada anak-anak dikelas tiga. Interaksinya lebih menarik karena anak-anak dikelas tiga belum tahu apa yang bakal dikerjakan dari profesi yang mereka cita-cita kan sehingga mereka minta ditunjukan video dari profesi yang mereka cita-cita kan masing-masing dan meminta saya untuk mengakhiri sesi sampai jam 13.00. Padahal seharusnya mereka sudah pulang sebelum jam 12.00. Walau saya agak sedikit kewalahan menghadapi tingkah beberapa anak yang mencari perhatian lebih. Tapi mereka anak-anak yang baik dan menyenangkan. Nilai-nilai kerja keras, pantang menyerah dan menghormati orang tua serta guru, saya tekankan pada beberapa bagian ketika saya menjelaskan atau menganalogikan sesuatu.

Menjelaskan profesi ke anak-anak
Dokumentasi: Neng Mayang

Kelas Inspirasi Karawang #2 ini merupakan pengalaman pertama saya dalam kegiatan sosial pendidikan. Melalui Kelas Inspirasi ini, malah saya yang terinspirasi oleh anak-anak dan rekan-rekan relawan. Kalian luaarr biasa. Semoga masih banyak para profesional lain atau orang-orang terdidik lainnya yang peduli dengan masa depan anak bangsa, karena mereka adalah tanggung jawab kita bersama.

Benar apa yang pernah guru saya bilang, Jangan pernah pandang orang lain lebih rendah dari kita. Karena setiap tempat adalah kelas, setiap kejadian adalah ilmu dan setiap orang adalah guru. Jadi dimanapun dan dengan siapapun kita bisa belajar dari mereka.


Saya percaya dan yakin bahwa semangat anak-anak tersebut seperti lilin. Tugas semua orang adalah untuk peduli dan menjaga agar nyala semangat tersebut tidak pernah padam. Jangan sampai semangat mereka untuk meraih cita-citanya, semangat mereka untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin harus kandas dan padam. Pendidikan adalah investasi agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Karena kepada merekalah kelak bangsa ini akan dititipkan. Jangan pernah berhenti meraih asamu anak-anak Indonesia.